Laman

Senin, 13 September 2010

Sang Beo

    Di sebuah rumah, ada seorang ustadz yang memiliki peliharaan seekor burung beo. Jika pemelihara-pemelihara beo yang lain selalu mengajarkan beo itu untuk berbicara "Selamat Pagi", "Hallo", "Assalamualaikum", "Ayah, Ibu" atau bahkan diajarkan bernyanyi Indonesia Raya, lain halnya dengan pak ustadz ini, ia hanya mengajarkan satu kata pada sang beo yaitu "Laailahailallah" terus setiap hari sang beo diajarkan untuk mengucapkan itu, sampai sang beo mulai terbiasa untuk mengucapkan "Laailahaillah" tanpa disuruh oleh sang majikan, sang beo sengaja mengucapkannya, dan itu telah menjadi rutinitasnya setiap hari, baik pagi hari, siang, sore, ataupun malam hari ia selalu ber'wirid' demikian. orang-orang di rumah itu pun mulai terkagum-kagum dengan sang beo, karena mungkin sang beo berwirid "Laailahailallah' lebih banyak dan lebih sering dari para penghuni rumah itu.
    Suatu hari, ketika di negara tersebut sedang  merebak isu tentang virus H5N1 yang menyerang unggas, Sang Beo terlambat diberi vaksinasi oleh sang majikan, alhasil, sang Beo terjangkit virus itu dan mati seketika. Penghuni umah  sangat terpukul menyaksikan kematian sang beo, telebih lagi pak ustadz, ia sangat sedih ditinggal sang beo, karena mungkin sang beo itulah yang sengaja ataupun tidak selalu mengingatkan kepada seluruh anggota keluarganya untuk selalu mengingat Allah. Kepada istrinya pak Ustadz berkata : "Ummi, abi sangat sedih kehilangan si beo, tapi yang abi sangat sedihkan adalah meskipun ia setiap hari mengucapkan 'Laailahailallah' pada saat ia mati, ia tidak mengucapkan itu."

           *********************
    Dari kisah di atas dapat diambil hikmah bahwa, sang beo saja yang setiap hari berdzikir, saat mati ia belum tentu mengucapkan hal tersebut, sebagai tanda bahwa dia ingat Allah. Nah, sama seperti kita, manusia yang selalu berdzikir, tidak selamanya menjamin pada saat meninggal akan mengucapkan kata-kata dzikrullah karena sifat manusia yang tak luput dari lupa. Lalu bagaimana dengan kita-kita yang jarang sekali dzikrullah?
(semoga kisah ini bisa menjadi renungan untuk kita semua)



by: iqayylicious

Tidak ada komentar:

Posting Komentar