Laman

Sabtu, 16 Februari 2013

Jogja (Part IV)

         Hmm, akhirnya bisa nulis note in lagi, setelah sekian lama ditunggu-tunggu #backsound Ridho Rhoma, hehe. Ya memang sudah dari satu tahun yang lalu note ini ditunggu, Cuma baru kesampean sekarang saya nulisnya, yaa karena berbagai kesibukan. Oke, sesi curhatnya udahan dulu, nanti keburu ada yang nimpuk karena kebanyakan bele-bele (baca : Basa-basi) :D
       Seperti telah disebutkan tadi, cerita ini adalah lanjutan dari cerita seri sebelumnya yaitu menceritakan pengalaman saya dan teman-teman berlibur ke Jogja saat liburan SMA tahun lalu, ya tahun lalu, lama banget kan? Kayaknya ceritanya juga udah bulukan, hehe. Walapun udah lama, mudah-mudahan sensasinya tetap sama seperti tahun lalu .
      Karena udah lama tadi, saya mencoba untuk mengingat kembali, maklum otaknya udah nyampur sama rumus-rumus fisika, matematika, kimia, biologi sisa-sisa UN dan SNMPTN :o jadi kalau ada cerita yang rada-rada ga nyambung, maapiiin ya :D

Oke dimulai aja nih ceritanya, let`s cekidot (baca: check this out)
     Hari ketiga di Jogja ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu sekaligus hari yang tidak diharapkan. Kenapa? Soalnya hari ini kami akan jalan-jalan ke UGM, universitas impian Husna, Fitri, dan Aci, tapi hari ini pula kami akan meninggalkan Jogja. 
      Sejak malam, saya, Husna, Fitri, dan Aci udah banyak ngobrolin tentang perjalanan kita besok ke  UGM yang kayaknya bakal seru banget. Husna udah berencana difoto depan fakultas psikologi, Aci n Mpit? so pasti depan FK, eh iya Mpit juga mau difoto depan fakultas biologi, mmmh kenapa ya? Ntahlah, hehe eh iya Aci kan udah janji mau goyang gayung pas nyampe UGM, jadi gak ya ? semoga, hahahaaa
“Na, kita ini beres-beres terus besok pagi langsung pamit n pulan gitu?”
“Mmmh, kata bapa Husna, mending kita pamitnya buat pergi ke UGM aja, ntar abis dari UGM kesini lagi, baru deh pamitan buat pulang ke Cianjur, soalnya kalau pamitan pagi-pagi dan langsung pergi, asa gimana, kurang baik katanya. Oia kata Bu Le, kalau bisa jangan lama-lama di UGM nya, besok sore kita maen ke pantai.”
“Waah pantai, Parangtritis?”
“mmh, bukan. Sebelum Parangtritis. Disana ada rumah nenek Husna, jadi sekalian silaturahmi kesana.”
“Waaaah asyiiik,,, hayuuuu ! “

HARI III : Selasa, 3 Januari 2012
“Hey kalian, kita berangkat dari sini sekitar jam 8. Nyampe UGM sekitar jam 9.30. Mau ketemuan dimana?
Oia jangan ngaret lagi ya. Please ! “ (sms diluncurkan ke pasukan pria yang nginep di kostan Mas Woki)
“Oke sip, tunggu di pintu masuk UGM yang ada bunderan aja ya.” (aduh lupa siapa yang ngejawab ini)
“Sip”


         Kami pun bersiap untuk berangkat. Packing barang-barang, beres-beres kamar, nyapu dikit-dikit dll, ya itung-itung sambil nunggu jemputan. Jemputan? Ya, di hari ketiga ini, kami memutuskan untuk menyewa mobil, mengapa? Melihat rute tujuan kami hari itu, Mas Hafid (Mas-nya Husna) mengusulkan untuk menyewa mobil karena lebih efektif dan efisien J plus karena ditambah hari itu kami akan pulang dan harus tepat waktu berada di stasiun, kalau misalnya ga nyewa mobil, khawatirnya kami ketinggalan kereta.
         Selesai sarapan dan beres-beres rumah (matiin tv, tutup jendela dan gorden, kunci-kunci) jemputan pun akhirnya datang. Sebuah mobil silver berkapasitas kurang lebih 8 orang mendarat (berasa pesawat) di halaman rumah dan tahukan kalian siapa pengemudi mobil itu.. dia adalah… jrengjreeeeeeng… Mas Ruslan… (hah? Siapa dia? Ko kayaknya special banget ya). Mas Ruslan itu temennya Mas Hafid, kami juga gak kenal sih, orang baru pertama kali ketemu, dia mahasiswa manajemen UNY dan ternyata orang Cipanas, lalu apa yang membuatnya spesial? Mmmh, perangai nya yang membuat spesial. Apalagi Aci nih, semangat banget ketemu Mas Ruslan, saking semangatnya sampe mau duduk di depan, hahaha #ngamodus :D
Nih Mas Ruslan :D

Sip, langsung pamitan ke Mas Hafid sambil dadah-dadah ;D
        Well, perjalanan dari Imogiri menuju UGM ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam, karena memang jalanan lumayan padat dan kami sempat beberapa kali terjebak macet di perempatan lampu merah. Perjalanan hari itu terasa lebih berwarna karena kehadiran Mas Ruslan #eeeaa jadi walaupun macet dan rasanya ko gak nyampe-nyampe UGM, kami merasa asyik-asyik aja. Obrolan hangat dan suasana jalanan kota yang asri mengurangi kepenatan kami hari itu akibat terlalu lama di dalam mobil. Mas Ruslan berasa tour guide bagi kami, dia menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati saat itu, ya walaupun ga semua. Setidaknya tempat-tempat penting yang dilewati saat itu menjadi tidak asing lagi bagi kami.  Oia, sempet takjub banget pas ngelewatin kampus UIN Sunan Kalijaga. Bagunannya keren, modern, mesjidnya bagus walaupun kami hanya melihat dari mobil, tapi kami yakin, bagian dalam kampusnya ga kalah keren tuh. Kampus UIN Jogja ini misah, antara kampus I dan II dipisahkan oleh jalan umum, jadi ga ngumpul di satu kawasan. Nah untuk menghubungkan antara kampus I dan II ini, ada sebuah jalan bawah tanah gitu, jadi kalau misalnya mau pergi ke kampus I dan II ga perlu nunggu mobil berhenti buat berhenti, tinggal lewat terowongan bawah tanah aja, nyampe deh. Setelah melewai kampus UIN, kami juga melewati kampus UNY. Dari jalan, kami bisa melihat beberapa gedung fakultas, mesjid (yang juga keren) dan gelanggang olah raga. Karena tujuan utama kami hari itu adalah UGM, jadi kami menyimpan kunjungan ke UNY dan UIN di urutan no 2 dan 3. 
Gerbang Utama UGM

       Ternyata, lokasi UIN, UNY itu tidak begitu jauh dan juga tetanggaan sama UGM, jadi pas kami melewati kampus UNY, tak disangka kami langsung disambut si ‘nyonya besar’, bundaran gerbang masuk UGM (yang katanya sering dipake demo. Keliatan sih dari banyaknya kertas suara hati mahasiswa yang ditancapkan di sana) ditambah Graha Sabha Prawira  yang megah banget.  

“kalian dimana hey, kita udah di gerbang nih?” (sms dikirim)
“ini otw, tunggu di gerbang ya, bentar lagi kita kesana.”
Ya seperti biasa, kalau anak cowo bilang otw, paling cepet mereka datang sekitar 30 menit lagi,  biasalah mereka suka pada luluran dulu, jadi suka telat :o
Ya, daripada bosen nungguin para pria yang tak kunjung datang itu, mending foto-foto dulu :D 

 10 menit berlalu, 15 menit, 20 menit, 30 menit, 45 menit, hmm mereka gak dateng-dateng juga. Kami para wanita udah kesel n bosen banget nunggu #diPHPin, mau foto-foto lagi juga udah kehabisan gaya, pegel pula. Lagian malu juga kali diliatin orang. Ketauan banget kita baru ke UGM n kayak yang ga pernah nemu tempat kayak gitu aja (emang iya sih, hehe), yaiyalah gak mungkin nemuin tugu tulisan Universitas Gadjah Mada di kota lain, apalagi di Cianjur ;p
       Puluhan sms pun sudah kami kirimkan, dan mereka selalu menjawab “iya-iya, bentar lagi nyampe” 
hmmm -.-“
Penantian kami berakhir saat hp mpit berdering :
“ketemu di depan Rumah Sakit dr. Sardjito ya” (sms ntah dari siapa, #lupa )
“hey hayu ! mereka nunggu di depan rumah sakit.”
“mmmh, bukannya dari tadi ya ngasih tau teh :o”
 Kami pun segera meluncur ke tempat yang dimaksudkan oleh kaum adam itu.
“Jalan di UGM pusing ya, gedung fakultasnya juga misah-misah gini, jauh lagi.”
“Iya emang gitu. Hampir semua jalan yang ada di kawasa UGM dijadikan jalan umum, makanya banyak banget mobil lewat.”
“mmh pantesan rame banget.”
(percakapan ntah siapa lagi, yang pasti percakapan anak-anak yang ada di dalam mobil) 
“Oo, ini rumah sakitnya. Ya ampun banyak banget yang berjas putih berkeliaran. Pasti itu mahasiswa FK yang lagi co-ass.”
“Enak banget ya, jarak antara kampus n rumah sakitnya deket.”
Dan makhluk-makhluk yang kami tunggu akhirnya nongol juga. Tapi ko jadi berempat?
“hey, abis ngapain? Lama banget ih kita nunggu.”
“Maaf atuh tadi teh sarapan dulu, trus keasyikan ngobrol sama mas Woki.” (ini aryo)
“mmmmmmmmmmmh.”
“Eh iya ini kenalin, Mas Woki yang temen Aryo itu.”
“Rizky, tapi biasa dipanggil Woki. Aslinya dari Bekasi” (Mas Woki memperkenalkan diri, dan langsung menjabat tangan kami satu per satu)
Mas Woki

“Ayo semuanya masuk mobil.”
“Eh iya, mau jalan-jalan ke mana dulu nih? Nanti saya anterin”
“Ke FK ! “
“Teknik !”
“Psikologiiii ! “
“hmmm….”
“mmh, karena saya anak teknik, saya anterin ke teknik dulu aja ya? Ke FK nya nanti sekalian ke MIPA, gimana?"
“Iya deh gak apa-apa. Gimana Mas aja yang nganterin. Hehe.”
“Eh iya, kita ketemuan sama Kang Rudi tea. Katanya ketemu di teknik aja, dia lagi ngerjain tugas.”
“Ya udah berarti sekalian tuh.”
Oke, kunjungan kita hari itu dimulai dari fakultas teknik, dengan Mas Woki yang merupakan  anak Teknik Fisika UGM sebagai tour guide kami 
Nah, karena part ini udah terlalu panjang, cerita jalan-jalan kami di UGM diterusin di part selanjutnya aja ya, biar ga bosen bacanya , daaaaah

*to be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar