Laman

Sabtu, 16 Februari 2013

Masih Jogja Part V


        Selesai dari fakultas teknik, kami langsung lanjut ke fakultas kedokteran. Yeeaah. Fakultas yang ditunggu-tunggu oleh Mpit n Aci. Fakultas Kedokteran UGM letaknya memang agak jauh dari fakultas teknik, jadi bermobil lah kami ke FK.  Masuk ke FK ternyata berbeda dengan ke fakultas teknik, parkirnya pake sistem kayak di mall-mall gitu, jadi ada loketnya. Biar ga ribet, kami parkir di luar FK, tepatnya depan MU (MIPA utara). So, kami jalan kaki aja masuk FK. 

            Faculty of Medicine, itulah kata yang terpangpang di depan pintu masuk gedung.

“waaaaah, bagus banget ya gedung FK, bener-bener beda.”
“Jangan dibandingin sama teknik ya. Hehe”
Gedung fakultas kedokteran memang jauh lebih modern daripada fakultas teknik. Oke deh, mumpung lagi di FK, abadikan dulu biar sedih, abadikan dari setiap sudut :D 



Narsis pisan

Mmmh, puas foto-foto, tapi belum puas dapet informasi. Ya secara kita belum nanya-nanya n belum nemu orang yang bisa ditanya. Mas Woki juga gak ada kenalan anak FK. 



“ya ampun, ko gak ada orang yang bisa ditanya? Sibuk banget keliatannya. Mana disini orangnya sipit-sipit lagi.”
“mmh, coba masuk ke dalem deh, cari brosur, siapa tau ada.”
“dalem mana?”
“ya gedung yang tadi kita difoto itu.”
“hmm okedeh.”
Saya pun pergi ke gedung tersebut, tapi tiba-tiba langkah saya terhenti ketika membaca sebut X-banner yang berisi:
Tidak diizinkan masuk jika Anda:
1. Memakai celana jeans
2. Memakai topi
3. Memakai sandal 
Yang lainnya lupa :o hehe
Yang pasti saya gak bisa masuk karena point pertama. Ya, saya pake celana jeans, dan gak ada satupun dari kami yang memakai celana bahan atau rok. Hmmm pupuslah harapan kami buat dapet brosur. 
“gak bisa masuk eung”
“ada yang bawa rok ga atuh? Ganti dulu, hehe”
“Husna ada sih, tapi kan di rumah Le Sri,”
“hmm, yasud tunggu orang lagi aja deh.” 
Foto – foto lagi aaah, hehe


Lumayan lama kami menunggu, sampai waktu dzuhur tiba, kami masih belum  menemukan orang yang bisa ditanya, sediiih~
“ya udah, kita sholat n makan dulu aja. Siapa tau nanti tiba-tiba nemu orang.”
“oke deh, tapi makan dimana nih?”
“Kantin MU aja, disana harganya jauh lebih manusiawi dibanding FK, hehe.”
“Ya udah kemooon.”
         Ketika kami hendak keluar dari kawasan FK, secercah harapan muncul. Seorang mahasiswi berkerudung yang keliatannya ramah sedang berjalan menuju kampus. Langsung deh saya todong.
“mbak, maaf ganggu. Mahasiswi FK ya.” (ini ikay)
Dia hanya mengangguk
“mmh, lagi sibuk ga?”
“memangnya kenapeu? Saya ada class this afternoon. Jam 12.”
“Kami siswi SMA, mau tanya-tanya tentang fakultas kedoketeran UGM, tapi sepertinya mbak lagi sibuknya.” 
“Iya memang, sayeu in hurry now. Coba kmu tanya-tanya ke daerah sebelah sana, situ regular class. Kalau yang di sini international class,  dan sekarang sudah harus masuk.”
(mmmh, pantes dari tadi mukanya sipit-sipit. Rupanya tempat kita tadi foto-foto itu international classnya. Dan si mbak yang ditanya tadi kayaknya orang Malaysia).
“ya sudah kalau begitu, terima kasih. Maaf mengganggu.”
Dia mengangguk dan senyum. 
“Jadi, kita kayaknya harus ke daerah sana. Yang tempat mahasiswa kelas regular.”
“Ya udah sok aja kalian ke sana, iki mah mau langsung makan ah, udah lapaar.”
“nya heg yang cowo langsung ke MU aja, ntr ketemu di kantin MU.”
“Siip.”
       Semangat kami pun muncul lagi. Aci n Mpit langsung 100% lagi. Hehe. Oia tapi sebelum ke tempat yang ditunjukkin oleh mbak yang tadi, kita harus sholat dulu. Karena gak tahu mesjidnya dimana, kami bertanya pada pak satpam. Beliau memberitahu kami, bahwa mesjid letakknya dekat dengan kampus kedokteran kelas regular. Waaah asyiknya, bisa sekalian. kami pun langsung menuju mesjid. Waaah ternyata mesjidnya rame banget (yaiyalah orang lagi waktunya sholat, ya pasti rame). Senengnya lagi, di mesjid orang-orangnya terlihat lebih ramah n kayaknya bisa ditodong. Hehe. Kami udah punya inceran orang yang akan ditanya. Tapi sebelumnya, kami sholat dulu deh.
Sip, selesai sholat, kami langsung menhampiri mbak-mbak yang udah jadi inceran kami tadi. Dua orang wanita. Kami pun berkenalan (tapi saya lupa namanya siapa, yang jelas salah satu dari mereka berasal dari Bogor dan masuk FK lewat beasiswa prestasi putra daerah). Wawancara pun dimulai. 
“Lagi sibuk ya mbak.”
“Iya sih, tapi sok aja kalau mau nanya-nanya.”
“makasih mbak, maaf sebelumnya mengganggu. Oia kuliah di kedokteran itu kayak gimana sih?”
“hmm, gimana ya. Ya gitu aja sih. Yang pasti kamu harus siap dengan seperti ini.”  (menunjukkan modul kedokteran yang berisi anatomi tubuh manusia, dan itu full English)
“wooo, emang ini apa?”
“mmh, ini tuh modul. Jadi sebelum praktikum, kamu wajib baca ini biar nanti gak bingung pas praktikum.”
“woo, sering ya praktikum kayak gini.”
“gak sering sih, tapi setiap minggu pasti ada praktikum. Yang jelas kamu harus rajin banget baca deh kalau jadi anak kedokteran.”
“hmm, trus kalau bukunya bahasa inggris semua?”
“Rata-rata sih gitu. Tapi ada ko yang bahasa Indonesia. Tapi kalau menurutku kita sih mending baca yang bahasa inggrisnya aja, soalnya kalau pake yang bahasa Indonesia kadang-kadang kita suka bingung, terjemahannya banyak yang salah. Oia gak usah takut karena bahasa Inggrisnya kurang lancar, nanti juga terbiasa ko.”
“oo, textbook semua?”
“ya gitu deh. Tapi ada juga yang e-book nya. Itu sih terserah kamu mau pake yang mana, gimana enaknya aja.”
“Oia, kakak-kakak disini kan kelas regular ya, apa bedanya sama yang international class?”
“secara umum, yang dipelajari sih sama aja. Cuma kalau yang international class, ya banyak mahasiswa yang dari luar Indonesia. Trus nanti mereka bakal dapet double degree.”
“Double degree? Apa tuh?”
“Jadi gini, kalau kamu masuk international class, selain kamu belajar di Indonesia,  kamu juga bakal belajar di luar negeri. Jadi nanti kamu dapet gelar kedokterannya dua, Indonesia dan internasional, mmh gelar itu menandakan bahwa kemampuan kamu sudah diakui secara internasional, jadi kualifikasi kamu sudah mencukupi untuk bisa praktik di luar Indonesia.” (kurang lebih kayak gitu deh penjelasannya).
“oo gitu, berate biayanya lebih mahal ya?”
“ya, pasti deh.”
“Eh iya, kuliahnya mesti pake rok gitu ya kalau untuk perempuan.”
“iya, rok atau celana bahan.”
          Karena hari itu mbaknya mau praktikum, wawancara kami dicukupkan dulu. Lumayan puas lah.Saking asyiknya ngobrol, kami sampai lupa kalau perut kami dari tadi udah ngerock minta diisi. Kami pun berpamitan kepada mbaknya dan langsung menluncur menuju kantin MU bertemu dengan iki, rere, aryo n Mas Woki.Kantin MU itu letaknya bersebrangan dengan kampus FK, hanya dipisahkan oleh jalan kecil. Asyiknya disini, makanannya lebih murah dan bervariatif. Cocok lah untuk kantong mahasiswa secara umum. Selesai makan, kami langsung berkeliling ke kampus fakultas MIPA dan fakultas Biologi. FYI: di UGM biologi itu bukan jurusan dari MIPA, tapi dia mendirikan fakultas sendiri, dan merupakan salah satu fakultas tertua di UGM, waaaw. (Insha Allah sudah terbukti kualitasnya).
Puas keliling di MIPA, kami langsung naik mobil lagi, menuju ke fakultas psikologi, yippiee :D fakultas-fakultas di UGM emang jauh-jauh jaraknya, jadi lumayan makan waktu kalau harus jalan kaki. Husna seneng banget nih bisa ke sini, dan ternyata kampusnya bagus juga. Foto dulu aaaah :D
Bagus kan :D
      Saya dan Husna sempet masuk ke gedung program sarjana psikologi. Tadinya sih mau nyari orang yang bisa ditodong, sampe nyampe ke lantai atasnya pula (sekalian tour kampus deh, hehe) tapi ternyata hari itu lagi ada kegiatan semacam seminar, jadi orang-orangnya lagi pada sibuk. Kami sempet ketemu sama orang lewat, tapi dia juga gak bisa diajak ngobrol lama-lama soalnya masih ada kegiatan. Jadi di psikologi ini, kami puas dengan hanya, foto-foto, hehe. (sampe bikin video segala)
Ternyata kampus psikologi bersebrangan dengan kampus fakultas filsafat (wah langka nih). Foto-foto lagi :D

saking senengnya nemu tempat langka, kami sempat berfoto beberapa kali dalam beberapa pose.

Sayang, gak ada orang yang bisa ditanya. Lagi pada sibuk kali.

“mmh, hati-hati aja ya kalau ngobrol sama anak filsafat, saya aja suka bingung kalau ngobrol sama temen saya.” Kata Mas Woki loh ini mah :D
Well, karena hari sudah sore, dan udah mulai mendung (yaa, hujan lagi) kami bergegas naik mobil untuk melanjutkan perjalanan.

       Oia saat perjalanan pulang, kami melewati gedung fakultas ekonomi, wooow keren buangets deh gedungnya.
FYI : pembangunan gedung fakultas ekonomi ini dapet bantuan dari wakil presiden kita, Pak Boediono. (yaiyalah, beliau kan alumni nya. Masa iya ga mengabdi buat almamaternya). Satu tempat lagi yang kami lewati adalah mesjid kampus UGM, dan itu bagus n keren buaaangets. Nyesel deh ga sempet sholat di sana L 
Sesampainya di gerbang utama.
“hey, hey foto heula ih di dieu.” (ini iki)
“udah kale kita mah tadi. Suruh siapa kalian telat.”
“foto lagi atuh, please. Kan kita belum. Kapan lagi sok kesini.” (masih iki)
“Hujan ki -.-“
‘teu nanaon lah, hayu buru. Mumpung belum deras hujannya.”
Ya udah deh nurut iki aja, foto-foto lagi deh :D
terakhir kalinya :D

Hmm, kebersamaan kita dengan Mas Woki berakhir disini. Mas Woki gak bisa nemenin kita ke  UNY.  Dia harus kembali ke rutinitasnya sebagai mahasiswa. Sedih juga pisah sama Mas Woki, pertemuan yang singkat namun sangat berkesan. Makasih ya Mas J
Satu lagi hal yang kami sayangkan saat berkunjung ke UGM : kami gak sempet foto di depan GSP (Gedung sewa pengantin, kalau kata Mas Woki :p)
Mudah-mudahan kami masih bisa kembali ke UGM dan pergi tempat-tempat yang belum kami kunjungi sebelumnya. Aamiin.
UGM is done. Next trip is UNY :D
Oia, sebelum ke UNY, kami sempat mampir ke KOPMA UGM (koperasi mahasiswa) buat beli souvenir, maklum bayak yang nitip oleh-oleh 
Selesai dari UGM, kami langsung meluncur menuju UNY (Universitas Negeri Yogyakarta),  mmh universitas semacam UPI kalau di Jawa Barat, UNJ kalau di Jakarta. Karena udah sore, kami ga sempet keliling. Tapi sebelumnya kami udah liat beberapa gedung fakultasnya saat perjalanan menuju UGM n informasi yang diberikan Mas Ruslan juga udah cukup buat kami. So, di UMY cuma ikut sholat ashar aja n foto-foto :D hehe 
Ini asli difoto di air mancurnya
Mumpung lagi sepi (lagi minggu tenang mau UAS soalnya) n gak banyak oran yang liat. Hehe (kapan lagi naik ke air kolam air mancur buat difoto). Oia sayang hari itu gedung rektorat UNY lagi direnovasi, lumayan rada mengganggu pemandangan sih, hehe)
         Eh ada kejutan pas kita keluar dari UNY : ada tukang dureeeen. Hahaha. Kami pun sepakat buat ngeduren dulu. Berhubung mobilnya ber-AC, kayaknya ga mungkin kalau durennya dibekel ke imogiri, so langsung makan di tempat deh. Rada mahal sih emang n ternyata durennya tidak begitu maknyoos, tapi lumayan lah jadi seneng karena dimakan rame-rame. Sayang nih gak ada fotonya. Jadi gak bisa pamer #eh.
          Oke deh, tour campus selesai. Saatnya kami kembali ke impgiri, pamitan sama Le Sri dan Om Pri.  Eh iya, ke pantainya gak jadi nih, kesorean soalnya. Yaaah :o

Nantikan cerita perjalanan pulang kami. 

*to be continued*

1 komentar: